Kediri – Kebiasaan calon bupati Kediri nomor urut dua Hanindhito Himawan Pramana untuk mengajak berdialaog dan mendengar keluhan masyarakat setiap kegiatan turun ke bawah menjadikan kehadirannya selalu dinanti. Tak hanya dari kalangan orang tua, anak muda pun banyak yang memanfaatkan momen pertemuan itu untuk menyampaikan aspirasi.
Seperti yang dilakukan Sania, mahasiswi asal Desa Datengan, Kecamatan Grogol. Bersama warga lainnya, mahasiswi dari perguruan tinggi Universitas Brawijaya Malang itu mengahadiri acara kampanye Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito di Desa Wonoasri, Sabtu (28/9/2024).
Dalam acara itu, Mas Dhito memberikan kesempatan bagi warga yang ingin menyampaikan aspirasi. Dari empat warga yang maju, salah satunya Sania. Mahasiswi itu menyampaikan kesulitannya mendapatkan akses informasi untuk magang di pemerintahan.
“Saya pingin di Kediri ini punya informasi tentang magang di pemerintahan. Saya pingin magang di Kediri di pemerintahannya tapi saya kesulitan untuk mencari info magang tersebut, ” keluhnya.
Baca juga:
Direktur LBH GMPRI Puji Capaian Kapolri
|
Mendapatkan keluhan itu, Mas Dhito menyampaikan nantinya begitu kembali aktif menjabat bupati pasca selesai masa cuti kampanye, pihaknya akan memperbaiki terkait informasi magang di pemerintahan. Kepada mahasiswi itu, Mas Dhito bahkan memberikan tawaran untuk bisa magang di Pemerintah Kabupaten Kediri.
“Nanti mbaknya silahkan datang ke kantor saya, mau magang di kantor bupati saya persilahkan, ” ungkap Mas Dhito yang disambut tepuk tangan dari masyarakat yang hadir di kampanye itu.
Baca juga:
Menteri Agama Disebut Seperti Buzzer?
|
Mendapatkan tawaran itu, Sania mengaku bersyukur. Pihaknya menilai Mas Dhito sebagai sosok pemimpin yang solutif. Penjelasan yang disampaikan Mas Dhito saat dialog pun dinilai bisa diterima masyarakat.
Tak hanya itu, cara yang dilakukan Mas Dhito selama menjabat sebagai bupati dengan membuka layanan aduan melalui Halo Masbup serta membagikan informasi melalui akun media sosial pribadi dinilai patut untuk diapresiasi.
“Sebagai anak muda, kami melihat pendekatan Mas Dhito baik, dia juga menjadikan sosial media sebagai tempat informasi. Anak muda kan biasanya main sosmed jadinya ada info apa-apa itu tersampaikan, ” pujinya.
Selain Sania, apresiasi juga disampaikan Binti, perempuan yang aktif dalam kegiatan penanganan sampah di Desa Manyaran, Kecamatan Banyakan. Menurut dia, Mas Dhito menjadi sosok yang mau melayani masyarakat.
“Kalau masyarakat punya masalah Mas Dhito itu mau mencarikan solusi dan ini sesuatu yang diharapkan masyarakat, ” ucapnya.
Seperti halnya dalam kampanye di Desa Manyaran siang itu, saat acara dialog, Binti juga menyampaikan aspirasi terkait persoalan sampah di desanya. Dari persoalan yang ada, Mas Dhito pun langsung memberikan solusi supaya persoalan sampah yang ada dapat tertangani.
Mas Dhito sendiri mengakui, selama 3, 5 tahun menjabat sebagai bupati Kediri, setiap turun ke masyarakat pihaknya selalu menyempatkan mengajak berdialog. Melalui dialog itu, dia dapat mengetahui persoalan yang tengah dialami warganya untuk kemudian mencarikan solusi.
“Bapak ibu menyampaikan persoalan, tugas saya ini mencarikan solusinya, ” tutur Mas Dhito yang disambut tepuk tangan dari masyarakat.
Sebagaimana diketahui, dalam kampanye di hari keempat, ada beberapa desa yang didatangi Mas Dhito. Yakni, Desa Wonoasri, Kecamatan Grogol, Desa Tiron dan Desa Manyaran di Kecamatan Banyakan.